A. PENDAHULUAN
Pada Materi ini, saya akan menjelaskan tentang fiber optik.
- Pengertian
Serat optik adalah saluran transmisi atau sejenis kabel yang terbuat dari kaca atau plastik yang sangat halus dan lebih kecil dari sehelai rambut.
- Latar Belakang
Perkembangan teknologi serat optik saat ini. Dengan lebar jalur (bandwidth) yang besar sehingga kemampuan dalam mentransmisikan data menjadi lebih banyak dan cepat dibandingan dengan penggunaan kabel konvensional.
- Maksud dan tujuan
Dapat memberikan informasi mengenai pengaruh indeks bias zat cair terhadap perubahan intensitas cahaya keluaran serat optik dengan zat cair sebagai pengganti jaket pelindungyang mempunyai indeks biasa.
- Hasil yang diharapkan:
1. Dapat mengerti dan mengetahui apa itu fiber optik.
2. Dapat mengatasi permasalahan yang ada di dalam fiber optik.
B. ALAT DAN BAHAN
1. Modul atau materi tentang fiber optik.
2. Kabel fiber optik.
C. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Sekitar 15 sampai 30 menit untuk mengetahui dan mengerti tentang fiber optik.
D. PROSES DAN TAHAP PELAKSANAAN
Efisiensi dari serat optik ditentukan oleh kemurnian dari bahan penyusun gelas/kaca. Semakin murni bahan gelas, semakin sedikit cahaya yang diserap oleh serat optik.
Sistem Komunikasi Serat Optik (SKSO)
Berdasarkan penggunaannya maka SKSO dibagi atas beberapa generasi yaitu :
1. Generasi pertama (mulai 1975)
Sistem masih sederhana dan menjadi dasar bagi sistem generasi berikutnya, terdiri dari :
Alat encoding : mengubah input (misal suara) menjadi sinyal listrik transmitter : mengubah sinyal listrik menjadi sinyal gelombang, berupa LED dengan panjang gelombang 0,87 mm.
Serat silika : sebagai penghantar sinyal gelombang repeater dan sebagai penguat gelombang yang melemah di perjalanan receiver.
2. Generasi kedua (mulai 1981)
Indeks bias kulit dibuat sedekat-dekatnya dengan indeks bias teras. Dengan sendirinya transmitter juga diganti dengan diode laser, panjang gelombang yang dipancarkannya 1,3 mm. Dengan modifikasi ini generasi kedua mampu mencapai kapasitas transmisi 100 Gb.km/s, 10 kali lipat lebih besar daripada generasi pertama.
3. Generasi ketiga (mulai 1982)
Terjadi penyempurnaan pembuatan serat silika dan pembuatan chip diode laser berpanjang gelombang 1,55 mm. Kemurnian bahan silika ditingkatkan sehingga transparansinya dapat dibuat untuk panjang gelombang sekitar 1,2 mm sampai 1,6 mm.
4. Generasi keempat (mulai 1984)
Dimulainya riset dan pengembangan sistem koheren, modulasinya yang dipakai bukan modulasi intensitas melainkan modulasi frekuensi, sehingga sinyal yang sudah lemah intensitasnya masih dapat dideteksi. Maka jarak yang dapat ditempuh, juga kapasitas transmisinya, ikut membesar.
5. Generasi kelima (mulai 1989)
Pada generasi ini dikembangkan suatu penguat optik yang menggantikan fungsi repeater pada generasi-generasi sebelumnya. Sebuah penguat optik terdiri dari sebuah diode laser InGaAsP (panjang gelombang 1,48 mm) dan sejumlah serat optik dengan doping erbium (Er) di terasnya. Pada saat serat ini disinari diode lasernya, atom-atom erbium di dalamnya akan tereksitasi dan membuat inversi populasi.
6. Generasi keenam
Pada tahun 1988 Linn F. Mollenauer memelopori sistem komunikasi soliton. Soliton adalah pulsa gelombang yang terdiri dari banyak komponen panjang gelombang. Komponen-komponennya memiliki panjang gelombang yang berbeda hanya sedikit, dan juga bervariasi dalam intensitasnya. Panjang soliton hanya 10-12 detik dan dapat dibagi menjadi beberapa komponen yang saling berdekatan, sehingga sinyal-sinyal yang berupa soliton merupakan informasi yang terdiri dari beberapa saluran sekaligus (wavelength division multiplexing).
- Kelebihan Serat Optik
1. Lebar jalur besar dan kemampuan dalam membawa banyak data.
2. Biaya pemasangan dan pengoperasian yang rendah serta tingkat keamanan yang lebih tinggi.
3. Ukuran kecil dan ringan, sehingga hemat pemakaian ruang.
4. Imun, kekebalan terhadap gangguan elektromagnetik dan gangguan gelombang radio.
5. Non-Penghantar, tidak ada tenaga listrik dan percikan api.
6. Tidak berkarat.
- Kabel Serat Optik
Pembagian serat optik dapat dilihat dari 2 macam perbedaan :
1. Berdasarkan mode yang dirambatkan:
- Single mode : serat optik dengan inti (core) yang sangat kecil (biasanya sekitar 8,3 mikron), diameter intinya sangat sempit mendekati panjang gelombang sehingga cahaya yang masuk ke dalamnya tidak terpantul-pantul ke dinding selongsong (cladding).
- Multi mode : serat optik dengan diameter core yang agak besar yang membuat laser di dalamnya akan terpantul-pantul di dinding cladding.
2. Berdasarkan indeks bias core:
- Step indeks : pada serat optik step indeks, core memiliki indeks bias yang homogen.
- Graded indeks : indeks bias core semakin mendekat ke arah cladding semakin kecil.
Berikut ini beberapa hal yang menyumbang kepada pelemahan cahaya pada serat optik:
1.Penyerapan (Absorption).
2.Kehilangan cahaya yang disebabkan adanya kotoran dalam serat optik.
3.Penyebaran (Scattering).
4.Kehilangan radiasi (radiative losses).
- Kode warna pada kabel serat optik:
Selubung luar
Dalam standarisasinya kode warna dari selubung luar (jacket) kabel serat optik jenis Patch Cord adalah sebagai berikut:Warna selubung luar/jacket | Artinya |
---|---|
Kuning | serat optik single-mode |
Jingga | serat optik multi-mode |
Aqua | Optimal laser 10 giga 50/125 mikrometer serat optik multi-mode |
Abu-Abu | Kode warna serat optik multi-mode, yang tidak digunakan lagi |
Biru | Kadang masih digunakan dalam model perancangan |
Konektor
1. FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver.
2. SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
3. ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
4. Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasi fiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
5. D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
6. SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
7. E200.
Selain itu pada konektor tersebut biasanya menggunakan warna tertentu dengan maksud sebagai berikut:
Warna Konektor | Arti | Keterangan | |
---|---|---|---|
Biru | Physical Contact (PC), 0° | yang paling umum digunkan untuk serat optik single-mode. | |
Hijau | Angle Polished (APC), 8° | sudah tidak digunakan lagi untuk serat optik multi-mode | |
Hitam | Physical Contact (PC), 0° | ||
Abu-abu, | Krem | Physical Contact (PC), 0° | serat optik multi-mode |
Putih | Physical Contact (PC), 0° | ||
Merah | Penggunaan khusus |
E. . HASIL YANG DI DAPATKAN
Mengetahui tentang fiber optik dan dapat menpraktikkan fiber optik.
F. RUMUSAN PERMASALAHAN
1. Bagaimana pengaruh indeks bias zat cair sebagai pengganti jaket pelindung terhadap perubahan intensitas cahayakeluaran pada serat optik?
2.Bagaimana pengaruh panjang pengelupasan terhadap perubahan
intensitas cahaya keluaran pada serat optik?
G. KESIMPULAN
Fiber Optik ini dapat digunakan untuk mengirim sinyal cahaya dari suatu tempat ke tempat lain.
H. REPRENSI DAN DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Serat_optik.
Wasalammualikum wr. wb
0 komentar:
Posting Komentar